Subscribe YouTube

Tanjung Balai Karimun Artikel

Wednesday, January 7, 2015

Penduduk sambut baik jembatan Kukup-Pulau Karimun


Penduduk di Kepulauan Riau menyambut baik usulan pembangunan terowongan dan jembatan yang menghubungkan daerah Kukup di negeri ini dengan Pulau Karimun, Sumatera dan berharap ia dipercepat.

Ulasan yang dilakukan oleh sekelompok 15 mahasiswa Universitas Tun Fatimah, Universiti Teknologi Malaysia (UTM) baru-baru ini menemukan itu memberi dampak positif kepada penduduk Malaysia dan Indonesia.

Dari laman utusan. Ketua kelompok penuntut itu, Nurdin Basirun mengatakan, studi selama seminggu itu di sepanjang rute yang terlibat dengan konstruksi terowongan dan jembatan itu adalah untuk mengkaji dampak sosial, ekonomi dan budaya.

"Konstruksi terowongan dan jembatan dimulai dari Tanjung Balai di Pulau Karimun Besar melalui Pulau Kundur, Pulau Parit, Kuala Kampar, Teluk Meranti, Kerinci sampai ke Pekan Baru.
"Rata-rata penduduk yang ditemukan percaya sandi menghubungkan Malaysia dan Pulau Sumatera itu mampu memacu kegiatan ekonomi dan sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka," katanya, di sini baru-baru ini.

Proyek terowongan diperkirakan menelan biaya Rp15 miliar tersebut melibatkan kopling terowongan bawah laut sepanjang 17,5 kilometer dan beberapa jembatan termasuk yang terpanjang 13 kilometer dari Kukup, Pontian ke Pulau Karimun, Riau di Sumatera.

Menurut Nurdin Basirun, kebanyakan penduduk di daerah terlibat yakin bahwa kegiatan pariwisata bakal berkembang pesat karena biaya transportasi akan menjadi lebih murah dan cepat.
"Jika pembangunan menjadi kenyataan, lebih banyak pengunjung dari Malaysia dan Singapura berkunjung ke sana dan peluang pekerjaan baru dapat diwujudkan. Nilai mata uang Malaysia dan Singapura yang lebih tinggi dibandingkan rupiah memungkinkan banyak wisatawan berbelanja membeli produk hasil keluaran penduduk lokal," katanya.

Menurutnya, dengan terbinanya terowongan dan jembatan, diharapkan lebih banyak investor berminat membuka industri di wilayah yang kaya dengan minyak dan gas itu sekaligus mengatasi masalah aliran keluar tenaga kerja di Indonesia ketika lebih banyak investor membuka pabrik di sana.

No comments:

Post a Comment